Kemarin kita kembali bermain-main dengan takdir, sebuah cerita yang terus saja berulang. entah sampai kapan kita kan sama-sama merelakan hati pada siang yang tak kan mendapati malam, pun sebaliknya, malam yang tak kan mampu mengejar siang. tapi kita terus saja mengarunginya, tanpa lelah, mengalah atas segala debar dan resah, pada wajah yang belum jua kita mampu singkirkan dari lamun sepi dan pejam mata.
Kita sama-sama tersenyum, entah apa di depan sana. mentari pagi atau senja perpisahan? penyempurna kelam, pengunggurat sepi, pelukis sunyi. Ah entahlah, kita nikmati saja semua debar ini, hingga waktu menyatukan, atau memisahkan?
Kita sama-sama tersenyum, entah apa di depan sana. mentari pagi atau senja perpisahan? penyempurna kelam, pengunggurat sepi, pelukis sunyi. Ah entahlah, kita nikmati saja semua debar ini, hingga waktu menyatukan, atau memisahkan?
Komentar
Posting Komentar