mengemas kenangan, sesaat lagi semuanya kan sempurna hilang. Seperti menyayat perih, atau menaburkan cuka pada luka. Namun apa kuasaku pada waktu? ia yang selama ini menjadi puisi sendu akan hilang berlalu, lantas kepada siapa lagi kupuisikan rindu-rinduku, jika padamu sudahlah tabu? Aku menyimpan tanda pada malam, dimana kamu selalu menjadi pemeran utama dalam lakon berjudul sepi. Ceritanya akan segera usai, selesai. Mungkin akan segera pagi, mungkin akan segera matahari, atau mungkina malam masih panjang? dengan aku yang tak bisa terpejam dan jatuh dalam sepi dan kenang?...mengenangmu?
gundah yang menjelma kata, lalu menari, bercerita...