Awalnya tentang senja, dan kekaguman tentangnya megah langit, merah mega dan matahari yang melambai pulang tapi ternyata bukan hanya aku pun kamu mengagumi hal yang sama kita saling pandang, lalu tersenyum lalu kita saling membalas puisi tentang senja yang kita cintai itu lalu kita menjadi semakin dekat sedekat jemari.. tibalah pertemuan.. aku mengingat kamu yang berjalan mendekat senyum terangkai bak senja yang benderang aku jatuh dalam malam, senja yang kubaca kamu itu kubawa hingga ke alam di mana segala hal hanyalah terbatas pejam dan terjaga aku menyimpan harap dan kejatuhan yang kunikmati sendiri.. kamu, telah kuukir menjadi rangkaian puisi tibalah masanya.. semua orang menjadi pembaca, mereka membaca harapku lalu mendorongku ke dalam jurang ada kamu menanti di bawah, kata mereka ternyata tidak, kamu tetap di atas: memalingkan muka kamu menyumbat telinga, tak ingin mendengar apa yang mereka teriakan kamu dan aku adalah sepasang temaram aku mengaduhi kejat