Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Dalam diam..

Aku mencintaimu dengan cinta yang mungkin tak kau lihat di timur langit atau hijau taman.. Aku mencintaimu dengan cinta yang tak kau temukan kala ramai dan lalu lalang rinai hujan.. Aku mencintaimu,dengan cinta yg tak terucap lisan atau pelukan erat kala senyum kita beradu pandang.. Aku mencintaimu dengan cinta yang tak perlu kau tahu, cukup aku, semesta dan rintik hujan, dimana kutuliskan namamu di tanah basah.. Aku mencintaimu dengan cinta yang terkadang menggebu atau bahkan hilang diantara badai gurun dan gulungan ombak..

1. Pertemuan

Aku masih mengingat, saat itu ia berdiri di tempat terbit matahari. Namun saat itu senja, cahaya tepat membelai wajahnya, mencahayai wajahnya yang memang telah purnama Aku berdiri terpaku, ia menujuku. Siapa gerangan ia? yang apabila matahari tenggelam ia masih tetap benderang...Bebintang? ......................................

mengemas do'a

malam kelima belas, purnama bulan.. satu keranjang do'a telah kukemas kusayapi ia dengan cahaya; langitlah tujuannya didalamnya aku menyimpan satu, dua nama untuk langit pilihkan mungkin bulan, mungkin bebintang akan menilainya siapa diantara nama-nama itu yang sebenderang mereka kelak aku tinggal duduk menunggu jawaban disampaikan langit dengan bintang yang berasi, awan yang membentuk wajah, atau bulan yang menulis nama semoga..

update status

hari ini seperti hari-hari kemarin, masih. aku tak  memikirkan apapun, aku tak menunggu apapun, aku tak menanti siapapun seperti anai-anai yang dibawa angin, atau gunung yang dibawa bumi berputar-putar tak pernah lagi kugubah puisi, atau menuliskan bait-bait rindu di dinding hijau kamarku. Pun langit, pun awan, pun bebintang, mereka tak pernah lagi melukis wajah-wajah para penyiksa itu. dunia bagiku kini tak ubahnya taman bermain, dan aku adalah anak kecil yang riang berlari. apa peduliku pada kawan bermain? aku mempunyai segalanya disitu; taman, bunga, sungai.. aku tak pernah lagi disiksa perih, ia telah mengering, bahkan bebal, kebal, mati rasa. aku berhenti mencari, aku selesai menanti. Bagi para pengunjung silahkan mengisi buku tamu, tunggu aku selesai bermain di taman itu. Setelahnya kita lihat, adakah salah satu yang bisa kuajak masuk?

selamat pagi

aku melukis wajahmu dilangit pagi selamat tinggal cinta, semoga kelak tak perlu kubayangkan awan membentuk wajahmu tersenyum...

3 juni

beginilah caraku menabuh rindu melipat jarak hingga beribu hanya untuk memandang wajahmu sungguh setelah itu semakin jatuh aku padamu adakah rentang waktu dimana kelak aku bisa menatapmu lepas tanpa diam-diam, tak hanya sebentar mencuri pandang?