Layar terkembang, kisah kembali dimulai
lengkum senyum di ujung senja dan debar yang demikian meraja
"Selalu ada berjuta alasan untuk membawamu serta" katamu
"Dan malam ini hanya ada aku dengan segudang tanya, dan engkau yang akan memecahkan karang"
wajahnya melukis senyum; bimbang.
Lalu kita menyusuri malam, berjalan beriring dibawah temaram lampu kota
orang-orang lalu lalang, beberapa mengukir tawa
sementara kepalaku penuh tanda tanya
"apa yang hendak kau tanyakan, duhai?"
tatapan mata tak seperti biasanya, aku melihat binar
kata-kata berjatuhan dari atas kepala:
ia ingin mengatakan sesuatu, tunggulah hingga membuncah
sementara bawalah ia menaiki mesin waktu,
mengisahkan lampau dimana semua kisah bermula
dan terus saja kepala diputari tanda tanya
"Duhai..Apa yang hendak engkau katakan?"
Ia menjatuhkan tubuhnya ke belakang sofa
sesekali matanya memejam
sembari berkata sangat pelan
"Mengapa tak pernah mati segala debarmu..padaku?"
tiba-tiba hening, waktu benar-benar berhenti
aku menghela nafas
saatnyalah kubuncahkan segala,
menghempaskan semuanya menjadi kata
Maka mengalirlah, seperti deras sungai yang bening airnya
rumput-rumput sesekali melambai menyentuhnya
burung-burung turun, sekedar untuk meminum airnya
kemudian bernyanyi riang bersama gemerciknya air menyentuh karang
......................................................................................................
Selesai berkisah aku kembali kesana
dihadapanku kembali engkaui mengukir senyum
tanpa sepatah pun kata
aku tak bisa menafsirkannya, kecuali matanya yang berkata
"Aku mengerti sekarang.."
Malam menghias wajahnya
gerimis mulai menari di tengah-tengah kota
kita kembali berjalan beriring
mengakhiri sementara kisah tanpa sesuatu yang pasti
hening, kepala kita dipenuhi riuh, tentang semuanya.
"Belum selesai" katamu pada angin
"kisah ini masih belum akan berakhir"
hujan semakin deras, langit menutup tirainya..
Komentar
Posting Komentar