Dan terbukalah, segala pejamnya berakhir sudah. ia dapati segala yang berasal dari maya itu menjadi nyata. Berdiri tepat dihadapannya dengan sesungging senyum yang menghentikan putaran bumi, melenyapkan suara-suara, juga mempercepat debar menjadi tak biasa.
ia lalu melangkah dalam hening, "lalu bagaimana?" tanyanya. Ia terlanjur jatuh, sementara puncak bukit sangatlah tinggi. "aku tunggu saja jatuhan batu untuk kupijak? atau tunggu hujan deras hingga aku tenggelam?" matanya menerawang, sementara langit memalingkan pandangan.
"Sementara diamlah dulu disana" ia mendengar sesuatu di balik bukit. suara-suara, wajah yang terlukis dalam pejam dan terjaga, akan menjaganya dari segala. hingga langit membacakan cerita,
ia duduk-duduk saja di kejatuhannya, menunggu senja atau fajar yang akan membawakannya berita; tentang dia..
Komentar
Posting Komentar