Adakah yang mereka tak tahu?
jika mereka melihat biru langit atau gemerlap bintang
sesungguhnya itu adalah kabut dan gulungan gelap
hitam, menakutkan
Jika mereka lihat sepi, sunyi yang disenandungkan
sesungguhnya itu adalah suara yang bertalu-talu, memecah kaca
memekakkan telinga, ia menghancurkan hati-hati yang tertipu diamnya
mereka hidup di ruang hampa udara dan telinga yang disumbat kanan kirinya
salah siapa?
aku berlari, jauh ke lampau dimana semuanya berawal
kutemukan wajah seringai srigala, khianat, kepalsuan.
dari sanalah, hingga akhirnya sebuah kubah raksasa dibangun
dikurung mereka dalam dunia yang palsu, dunia yang tak nyata
bahkan tak pernah benar-benar ada.
ada yang jatuh dalam harap, ada juga yang menyematkan iba
padahal tak lah diperlukan itu semua
apalah gunanya bagi topeng yang dipakai kesana kemari
selain (nanti) sakit, kecewa yang menggejala, mewabah luas; menghitamkan semesta
Lalu aku menerka langkah, hendak apa, hendak kemana?
menghilang lalu hadir dalam bentuk yang berbeda?
atau tetap menjalani peran seperti apa adanya? sembari sesekali mencari celah untuk melarikan diri
dari kubah bernama kepalsuan?
jika mereka melihat biru langit atau gemerlap bintang
sesungguhnya itu adalah kabut dan gulungan gelap
hitam, menakutkan
Jika mereka lihat sepi, sunyi yang disenandungkan
sesungguhnya itu adalah suara yang bertalu-talu, memecah kaca
memekakkan telinga, ia menghancurkan hati-hati yang tertipu diamnya
mereka hidup di ruang hampa udara dan telinga yang disumbat kanan kirinya
salah siapa?
aku berlari, jauh ke lampau dimana semuanya berawal
kutemukan wajah seringai srigala, khianat, kepalsuan.
dari sanalah, hingga akhirnya sebuah kubah raksasa dibangun
dikurung mereka dalam dunia yang palsu, dunia yang tak nyata
bahkan tak pernah benar-benar ada.
ada yang jatuh dalam harap, ada juga yang menyematkan iba
padahal tak lah diperlukan itu semua
apalah gunanya bagi topeng yang dipakai kesana kemari
selain (nanti) sakit, kecewa yang menggejala, mewabah luas; menghitamkan semesta
Lalu aku menerka langkah, hendak apa, hendak kemana?
menghilang lalu hadir dalam bentuk yang berbeda?
atau tetap menjalani peran seperti apa adanya? sembari sesekali mencari celah untuk melarikan diri
dari kubah bernama kepalsuan?
Komentar
Posting Komentar