Ada cinta yang
tidak bisa mati, cinta ini selaksa malam, selama hidup kita terus saja
mengarunginya, menemuinya bahkan kadang merinduinya walau kita sudah ada di
terik siang. Kita mungkin saja telah melupakan dinginnya, sepinya, gelapnya
tapi kita selalu kembali ke sana, menemuinya lalu tenggelam dalam sepi dan
gelapnya malam, begitu seterusnya, sampai berhenti nafas atau ingatanmu sudah
tak lagi sempurna
Ada yang
menyebutnya cinta sejati, cinta yang tak bisa mati. Cinta yang hadir dalam
relung terdalam sanubari, sebagai hadiah, sebagai anugrah. Mungkin seperti
cintanya Rasulullah pada khadijah. Cinta
yg ketika beliau ditanya untuk mencari pengganti setelah Khadijah ra meninggal
beliau menjawab : “ siapakah yang bisa menggantikannya?” sebuah cinta yang
teramat dalam yang terbangun dari cinta kasih tentang pengorbanan, perhatian,
kepercayaan.
Beliau kemudian
“terpaksa” menikahi wanita-wanita lain setelah memutuskan untuk sendiri karena merasa
tidak ada yang sepadan dengan khadijah. Namun tetap saja kenangan dan cintanya
tidak pernah mati, tidak terganti, bahkan membuat cemburu istri-istrinya yang lain,
padahal khadijah sudah tidak ada disisi.
Begitulah cinta, kadang ia bisa disemai, diberi pada banyak orang, pada
banyak kisah, namun cinta sejati menyimpan kisahnya sendiri, tentang keabadian.
Kita mungkin
pernah merasakan berkali-kali jatuh cinta, berkali-kali mencintai orang yang
berbeda. Tapi ada satu saja yang mungkin paling berkesan, paling
dikenang,paling ingin diulangi atau pada cinta yang tak sampai menjadi : paling
ingin terlabuhi. Kita mungkin takkan
mengerti karena ia hadir dan diam di relung terdalam, alam ruang yang
terlindung dari riuh, ia tetap disana menemukan damainya. Maka ketika kita
memasuki ruangnya kita akan merasakan degup yang sama: tenang, tentram, damai.
Pada kisah yang tak sampai ia menjadi rindu yang sedan,memilukan.
Beruntunglah
orang-orang yang telah melabuhkan diri pada cintanya yg sejati, pada belahan jiwa
yang mampu menghadirkan gurat senyum bahkan dalam perih terdalam sekalipun.
Terkadang ia tak selalu berupa potongan puzzle yang hilang hingga
menyempurnakan, ia bisa saja bunga yang sedang engkau siram hingga mekar dan
berwarna indah pun harumnya menyebar ke seluruh ruang.
Sementara pada kisah yang tak sampai, ia mungkin saja kamboja yang telah
gugur yang terkadang engkau kenang di setiap ujung musim semi atau mungkin
engkau salah, ada cinta didepan yang lebih sejati, engkau belum menemukannya
mungkin, jangan lelah saja duduk di ujung malam meminta Tuhan mempertemukan
kalian dalam sebaik-baik kisah; cinta sejati
Seperti yang sudah sudah, cinta sejati yang sesungguhnya adalah cinta dimana kita menghabiskan sisa hidup dengan ikatan cinta yg halal.
BalasHapusThat is a great story when u tell me about this history. Hanya ingatan, kenangan selintas saja yang mungkin ia rindukan. Tetapi seiring berjalan waktu, ia pun menemukan bahwa cinta sejati hanyalah untuk suaminya. Percayalah, Alloh adalah sebaik-baiknya pembuat skenario dan Maha Mengetahui apa yg terbaik untuk hambaNya. Cintai takdirmu, bersama siapa engkau mengikat cinta yg halal :')