aku harus lebih banyak membaca puisi..
kamu kembali, huruf-huruf terkejut mati. Apa yang bisa dirangkai pada hadirmu yang selalu gemintang?
Aku kehilangan kata-kata. Ia hilang seiring pergimu. Pun sisanya layu, mati; tak ada puisi tanpa kamu sebagai bayangan, pencipta seni; tak perlu kurangkaikan kalimat, mereka membentuk sendiri puja dan puji untuk kubacakan didepan rona merah pipimu.
Dan kini kamu kembali, aku seperti seorang gagap yang kejatuhan benda langit; bintang..kamu. Apa yang harus kukatakan? apa yang harus aku rangkaikan? huruf-huruf belum kembali pulang..
Apakah aku harus membaca Sapardi? Chairil? atau Iqbal? penyair pujaanmu.
Atau aku biarkan saja alam menari, menjadi puisi, untuk kamu? ah..aku harus membaca puisi lagi....
Senja di palestina, bidadari berbaris rapi menyambut para syuhada, sebagian berebut ruh mereka di tanah-tanah ajaib; Gaza.. Senja di Palestina.. raungan cekaman silih berganti rasa: syahid yang dimimpikan, syurga yang dijanjikan.. Senja di Palestina.. jutaan do'a bersayap cahaya menembus langit, beberapa mengiringinya dengan air mata, juga sesak; hanya itu yg dia bisa Senja di Palestina.. sesaat lagi fajar kemenangan akan tiba, menerbitkan cahaya di timur yang mengangkasa, dari Gaza..
Komentar
Posting Komentar