Pernah suatu ketika,
kita mengukir satu persatu huruf untuk dijadikan rangkai kata
kita mencobanya saat berjalan beriring di bawah benderang bulan
atau ketika duduk berhadap-hadapan di sebuah meja persegi panjang.
namun huruf-huruf itu tak pernah menjadi kata
kita tak pernah menyelesaikan huruf-huruf itu menjadi kalimat yang utuh
seperti potongan puzzle
entah dimana kamu menyimpannya
entah kemana engkau hendak membawanya
berlebihankah jika kelak jasad-jasad kita kembali utuh
aku membawa keping-keping puzzle itu kepadamu?
atau kepada Tuhan, memintaNya menyelesaikan semua tanya?
atau meminta engkau? atau yang serupa dengan engkau?
Komentar
Posting Komentar