Aku menatap wajahmu lekat-lekat ia seumpama kota dengan lalu lalang orang-orang yang ramai dan engkau diam di sudut rumah sendiri teracuhkan segala hiruk pikuknya. kau nikmati sendiri semua nyanyian rindu sembari sesekali melihat keluar jendela untuk sekedar memandangi senja yang semakin menua kau iringi segala pandang itu dengan desah "haruskah aku menyerah pada dia yang menanti dengan setia?" sementara di seberang kota, seseorang menunggu sesuatu dari balik senja: Jawaban..
gundah yang menjelma kata, lalu menari, bercerita...