aku mencintaimu sejak kamu masih berwujud kata, yang hanya dapat kubaca di setiap senja. Aku mencintaimu bahkan sebelum wajahmu kulihat nyata, yang dengannya mungkin aku tak pernah mengerti mengapa. Aku mencintaimu sejak mata kita beradu tatap, lalu terjerembab jatuh pada cinta yang sebenar-benar ada. Aku mencintaimu dengan kata yang tak akan pernah habisnya kujadikan puisi, kujadikan syair, kujadikan lagu , tentangmu. Aku mencintaimu hingga nyawaku dibunuh waktu, ditelan bumi, diterbangkan menuju langit. Aku mencintaimu, disini dan disana kelak...sampai jumpa
mungkin kita selalu merasa lemah hati saat berkata namun begitulah cinta, ia selalu saja membutuhkan kata ia tak mampu menerjemahkan tatapan mata, atau rindu yang digubah jadi puisi setebal 100 halaman ia tetap haruslah menjadi kata, menjadi suara yang didengar telinga tatapan matamu tidaklah menjadi apa-apa tanpa kata senyummu takkan mampu menjadi sesuatu tanpa kata sikapmu takkan menjadi arti tanpa kata rindumu hanya akan menjadi sesak tanpa kata begitulah, jika kamu mencinta maka kamu harus berkata menjadikannya gelombang suara yang didengar telinga atau setidaknya menjadi tulisan yang mampu dibaca mata karena cinta tanpa kata, hanya bagaikan angin yang membelai engkau takkan tahu apa arti belaiannya apakah kabar akan hujan? atau sesuatu yang akan melenakkanmu pada lelap siang? cinta adalah kata-kata, maka berkatalah jikalau engkau benar-benar cinta..