Inilah fajar dan sepi yang menjulang
langit-langit cahaya
aku terjebak didalamnya
ada anak tangga sebenarnya, dimana bila aku tak lelah mendakinya, aku bisa sampai dipuncaknya
lalu berdiri memandangi apa yang orang-orang katakan
tentang megah langit dan cahayanya yang melimpah ruah
Tapi aku hanya duduk-duduk saja disini
mendengarkan suara dibalik sepi yang menjulang
kulihat cahaya dipuncak suar memang
tapi aku enggan kesana; bosan dengan kejatuhan
sementara aku diam saja disini
duduk menanti para peruntuh sepi
hingga akhirnya dapat kulihat megah langit, bukit cahaya,
yanh semuanya menjelma; kamu...
Layar terkembang, kisah kembali dimulai lengkum senyum di ujung senja dan debar yang demikian meraja "Selalu ada berjuta alasan untuk membawamu serta" katamu "Dan malam ini hanya ada aku dengan segudang tanya, dan engkau yang akan memecahkan karang" wajahnya melukis senyum; bimbang. Lalu kita menyusuri malam, berjalan beriring dibawah temaram lampu kota orang-orang lalu lalang, beberapa mengukir tawa sementara kepalaku penuh tanda tanya "apa yang hendak kau tanyakan, duhai?" tatapan mata tak seperti biasanya, aku melihat binar kata-kata berjatuhan dari atas kepala: ia ingin mengatakan sesuatu, tunggulah hingga membuncah sementara bawalah ia menaiki mesin waktu, mengisahkan lampau dimana semua kisah bermula dan terus saja kepala diputari tanda tanya "Duhai..Apa yang hendak engkau katakan?" Ia menjatuhkan tubuhnya ke belakang sofa sesekali matanya memejam sembari berkata sangat pelan "Mengapa tak pernah mati sega...
Komentar
Posting Komentar